Senin, 29 Juni 2015

"pemahaman yang saya dapat setelah mempelajari IBD selama satu semester"

ISD (ilmu budaya dasar) ??? ya, saya sedikit rancu dengan mata kuliah yang di berikan oleh pihak kampus ini, karena hanya mata kuliah ini yang sebulan sekali tatap muka dengan dosen nya, apalagi dengan tugas-tugasnya yang diberi tiap minggunya. Saya sempat bingung dan bertanya-tanya, “pentingkah mata kuliah ini ?”. karena menurut saya tugas-tugasnya sama sekali tidak ada hubungan nya dengan jurusan yang saya pilih di kampus ini. Namun, sebagai mahasiswa yang baik yaa mau tidak mau, suka tidak suka saya harus mengikuti mata kuliah yang telah di sediakan oleh pihak kampus ini.

Di pertemuan tatap muka pertama membahas  tentang apa itu Ilmu Budaya Dasar dan Konsep si Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan. Baru dilihat dari tema bahasannya saja sudah terdengar ‘sangat’ membosankan, akan tetapi lagi-lagi saya katakan bahwa sebagai mahasiswa yang baik sudah seharusnya untuk memperhatikan materi yang diberikan dosen. Nah,untuk  Pertemuan-pertemuan selanjutnya, mulai membahas tentang hubungan manusia dengan kebudayaan, keindahan, cinta kasih, penderitaan, keadilan, pandangan hidup dan yang terakhir di pelajari yaitu tanggung jawab dan harapan. Dan akhirnyaaaaaa materi-materi bahasan tersebut ternyata mampu menarik perhatian dan minat saya terhadap mata kuliah tersebut. Selain itu, saya pun mulai paham dan mengerti akan tujuan adanya mata kuliah ini.

Nah, dari sekian banyak materi- materi yang ada. Materi yang menurut saya paling menarik perhatian dan minat saya terhadap mata kuliah IBD ini adalah materi tentang Manusia dan Pandangan Hidup dan Manusia, Tanggung jawab, dan Harapan. Mengapa demikian ? karena pada saat materi itu disampaikan oleh dosen, saya merasa ada suatu ‘acuan’dan ‘motivasi’ untuk diri saya yang mengingatkan tentang tujuan hidup saya ke depan nya.  Karena sebelum mempelajari Ilmu Budaya Dasar ini, saya sangat acuh terhadap tujuan hidup saya, karena yang ada dalam pikiran saya hanya apa yang terjadi pada hari ini saja dan saja tidak memikirkan untuk esok hari. Saya berfikiran bahwa esok hari adalah sebuah misteri sehigga saya tidak usah susah payah untuk memikirkan nya.

Saya tidak pernah memikirkan tentang pandangan hidup saya, tujuan hidup saya, dan juga harapan untuk hidup saya di kemudian hari. Namun setelah saya mempelajari IBD ini, saya mulai sadar dan memikirkan pandangan hidup, serta harapan saya untuk kedapan nya. Jika sebelumnya sehari-hari saya hanya bangun pagi, bersiap dan berangkat ke kampus, belajar di kelas, pulang ke rumah, mengerjakan tugas kuliah, lalu tidur, dan begitu seterusnya. namun sekarang ketika saya  terbangun dari tidur saya, hal pertama yang saya pikirkan adalah apa yang harus saya lakukan hari ini, sehingga  semua harapan dan cita-cita saya bisa tercapai di kemudian hari.

Saya merasa kehidupan saya lebih bermanfaat saat ini karena saya telah memiliki tujuan hidup yang jelas dan saya akan terus berusaha untuk merealisasikan harapan-harapan hidup yang telah saya buat. Tujuan dan harapan hidup saya itulah yang akan menjaga saya untuk tetap berada pada jalur yang benar dan baik.


Senin, 22 Juni 2015

Ilmu Budaya Dasar (IBD) "Manusia, Tanggung Jawab, Dan Harapan"

                Tanggung Jawab Dan Harapan

Saya adalah seorang mahasiswa semester 2 di salah satu Universitas Swasta ternama di daerah depok, yaitu Universitas Gunadarma. Sebagai seorang mahasiswa tentunya saya mempunyai tanggung jawab untuk membawa nama baik kampus serta tak lupa belajar dengan baik agar mendapat IP yang memuaskan. Nah, disini saya ingin meluruskan sedikit mengenai IP, mungkin akan melenceng dari tema kita akan tetapi ini hal yang penting untuk di ingat. Dikarenakan menurut sebagian besar mahasiswa, IP adalah kata yang ‘KERAMAT’. Tidak sedikit mahasiswa yang beranggapan bahwa mahasiswa dengan IP yang jelek adalah mahasiswa yang bodoh. Sungguh sempit pemikiran kita kalau kita menganggap mahasiswa dengan IP yang jelek adalah mahasiswa yang bodoh. Sebenernya kalau bisa kita sedikit mengubah cara pandang kita, sebenarnya IP adalah suatu penghargaan untuk kita atas hasil belajar kita selama ini. Ingat, hanya sebuah penghargaan, bukan indikator yang menunjukkan kalau IP kita tinggi bahwa kita adalah orang pandai, dan kalau IP kita rendah menunjukkan kalau kita orang yang bodoh. Dan yang perlu anda ingat, sebenarnya IP itu hanya sesuatu yang abstrak.

Selain tanggung jawab saya kepada kampus, tidak kalah pentingnya, saya juga memiliki tanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab saya kepada keluarga adalah dengan membahagiakan dan membuat bangga ‘mereka’. orang-orang yang saya sayangi. Jujur dari lubuk hati saya yang paling dalam, ingin sekali saya membahagiakan serta membuat bangga keluarga, terutama kedua orang tua. Karena sampai saat ini saya belum bisa membalas kebaikan-kebaikan kedua orang tua saya. Saya tidak ingin mengecewakan mereka. Ditambah saya adalah anak pertama dari 3 bersaudara, tentunya sudah hal yang wajib untuk saya menjadi tulang puggung keluarga kelak.

Sebagai manusia yang mempunyai akal sehat, pastinya mempunyai harapan dalam hidup. Baik harapan untuk diri sendiri maupun harapan untuk keluarga. Nah, saya mempunyai harapan agar SAYA BISA MENJADI ORANG YANG SUKSES sehingga suatu saat kelak saya bisa membahagiakan, membuat bangga, serta mensejahterakan masa tua kedua orang tua saya serta menjadi tulang punggung yang baik untuk adik-adik saya. Mungkin itu bukan hanya menjadi harapan saya, tetapi juga harapan kedua orang tua saya kepada saya. Dan saya yakin itu akan terjadi.


“Because I always involve ALLAH in every what I expected”

Senin, 15 Juni 2015

Manusia dan Pandangan Hidup

Setiap manusia pastilah mempunyai atau memiliki sebuah pandangan hidup. Setiap pandangan hidup seseorang pastilah berbeda-beda yang dapat diambil dari beberapa hal yang terjadi dalam hidupnya. Pandangan hidup itu sendiri adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan sebagai pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

Saya sendiri mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup saya yang pertama adalah “When I involve God in all my dreams, I believe nothing is Impossible”

Itu hanya sebuah kata-kata yang mungkin sebagian orang menganggap itu biasa saja, tetapi untuk saya itu bukanlah hanya sekedar kata-kata, melainkan sebuah acuan saya, pendorong saya, motivasi saya agar saya bisa mewujudkan semua impian dan bisa menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya.

Pandangan hidup saya yang kedua adalah ” selalu ada harapan bagi mereka yang berdoa, dan selalu ada jalan bagi mereka yang berusaha”

Mungkin banyak orang sudah yang sering mendengar kata-kata ini, dan sebagian dari mereka mungkin hanya mengcuhkan nya saja. Tidak dengan saya, menurut saya kata-kata itu adalah obat yang mujarap untuk memotivasi seseorang agar tidak mudah putus asa, termasuk dapat memotivasi saya. Nah, untuk pandangan hidup saya yang kedua ini mungkin masih berkaitan dengan pandangan hidup saya yang pertama tadi. Karena saya selalu melibatkan ALLAH SWT di setiap apa yang saya kerjakan, impikan, dan saya harapkan. Saya yakin “ALLAH is with me”


Senin, 25 Mei 2015

Ilmu Budaya Dasar " Manusia Dan Keadilan Distributif "

                    Manusia Dan Keadilan Distributif      

Dalam hidup dan kehidupan, setiap manusia dalam melakukan aktifitasnya pasti pernah menemukan perlakuan yang tidak adil atau bahkan sebaliknya, melakukan hal yag tidak adil. Dimana pada setiap diri manusia pasti terdapat dorongan atau keinginan untuk berbuat kebaikan “jujur”. Tetapi terkadang untuk melukukan kejujuran sangatlah tidak mudah dan selalu di benturkan oleh permasalahan-permasalahan dan kendala yang dihadapinya yang kesemuanya disebabkan oleh berbagai sebab, 
seperti keadaan atau situasi, permasalahan teknis hingga bahkan sikap moral.

Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Aristoles bahwa keadilan distributif adalah keadilan yang akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan secara tidak sama. Sebagai contoh, Gilang bekerja selama 30 hari sedangkan Reza bekerja selama 15 hari. Pada waktu diberikan hadiah harus di bedakan antara Gilang dan Reza, yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Gilang menerima Rp. 200.000,- maka Reza harus menerima Rp.100.000,- akan tetapi bila besar hadiah Gilang dan Reza sama, justru hal tersebut tidak adil dan melenceng dari asas keadilan.

Memang terkadang manusia lupa akan tugasnya agar berlaku adil terhadap siapapun, padahal di dunia ini harus serba seimbang, adil tanpa membedakan yg satu dengan yang lain. Hak dan kewajiban yang di terima setiap manusia pun juga harus adil, jangan hanya karena memiliki kekuasaan jadi berlaku tidak adil. Di negara Indonesia ini masih banyak yang belum bisa berlaku adil, masih banyak yang terpengaruh oleh kekuasaan, kenikmatan dan sebagainya sehingga melupakan mana yang benar dan mana yang patut di salahkan. Cara untuk bersikap adil menurut saya harus di mulai dari diri sendiri dulu bisa membedakan antara yang benar dan yang salah, kemudian jika ada sebuah masalah maka sebaiknya di lihat secara obyektif jangan subyektif.



Sumber: 

joko tri prasetya,drs. dkk.,(2013). ilmu budaya dasa, cet 5, Jakarta : rineka cipta








































































































Senin, 11 Mei 2015

Manusia Dan Penderitaan

Manusia Dan Penderitaan

Hampir dalam kehidupan setiap manusia pasti mengalami sesuatu hal yang bernama penderitaan, baik yang berat ataupun ringan. Penderitaan yang menjadi bagian kehidupan manusia bersifat kodrati, artinya sudah menjadi konsekuensi hidup manusia, bahwa pada hakikatnya manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga untuk merasakan penderitaan. Sebenarnya apakah arti dari penderitaan itu?! Penderitaan berasal dari kata derita. kata derita itu sendiri berasal dari bahasa sanskerta yaitu "dhra" yang mempunyai arti menahan atau menanggung. Jadi derita artinya menahan, menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Derita atau penderitaan dapat berupa lahiriyah, batiniah atau lahir batin.

penderitaan itu bersifat relatif. Kenapa? Karena suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Atau penderitaan itu sendiri dapat dijadikan suatu pendorong atau energi bagi yang merasakan suatu penderitaan untuk bangkit bagi seseorang, atau sebuah tahapan awal baginya untuk menuju kenikmatan dan kebahagiaan. Lalu, bagaimanakah manusia menanggapi dan menghadapi penderitaan dalam hidupnya? Apabila penderitaan fisik yang dialami manusia pasti secara medis ada jalan untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan penderitaan psikis atau mental, jalan penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita mengobati penderitaan yang dihadapinya.

Suatu kasus penderitaan contohnya adalah yang dialami oleh sebagian mahasiswa. Pada akhir-akhir bulan, biasanya ketebalan isi dompet sudah mulai berkurang atau mulai muncul muka-muka pahlawan "Kapiten Pattimura" pada dompet kita. Secara tidak langsung mahasiswa ini mengalami suatu penderitaan finansial. Dimana ia tidak sebahagia pada saat awal bulan dimana isi dompetnya masih tebal. Pada saat akhir-akhir bulan, pasti mahasiswa ini mulai mengurangi pengeluaran secara agar keuangannya tidak habis. Pastinya mahasiswa ini mulai menderita karena tidak bisa membeli sesuatu yang biasanya pada awal bulan bisa ia beli. Pada fase ini mahasiswa ini mulai mengalami penderitaan. Solusi baginya adalah menunggu awal bulan kembali untuk mendapatkan uang dari orang tuanya.

Pada hakekatnya penderitaan dan manusia itu berdampingan . karena penderitaan merupakain rangkaian dari kehidupan. Setiap orang pasti pernah mengalami penderitaan. Penderitaan itu dapat teratasi tergantung bagaiaman seseorang menyikapi penderitaan tersebut. Banyak hikmah dan pelajaran yang dapat diambil dari penderitaan Tidak semua penderitaan yang dialami oleh seseorang membawa pengaruh buruk bagi orang yang mengalaminya. Melainkan dengan penderitaan kita dapat mengetahui kesalahan apa yang telah kita perbuat. Karena penderitaan tidak akan muncul jika tidak ada penyebabnya. Agar manusia tidak mengalami penderitaan yang berat untuk itu manusia harus bisa menjaga sikap dan kelakuannya baik kepada sesama manusia, alam sekitar , maupun kepada Tuhan Yang Maha Esa. Yakin dan percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya.





Minggu, 03 Mei 2015

MANUSIA DAN KEINDAHAN

MANUSIA DAN KEINDAHAN

Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Selain itu secara umum manusia dapat diartikan sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.

Apakah keindahan Itu ?
Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya.

Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik.


Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah, kendaraan dan sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua ini menunjukkan betapa manusia sangat gandrung dan mencintai keindahan. Seolah-olah keindahan termasuk konsumsi vital bagi indera manusia. Tampaknya kerelaan orang mengeluarkan dana yang relatif banyak untuk keindahan dan menguras tenaga serta harta untuk menikmatinya, seperti bertamasya ke tempat yang jauh bahkan berbahaya, hal ini semakin mengesankan betapa besar fungsi dan arti keindahan bagi seseorang. Agaknya semakin tinggi pengetahuan, kian besar perhatian dan minat untuk menghargai keindahan dan juga semakin selektif untuk menilai dan apa yang harus dikeluarkan untuk menghargainya, dan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang yang dapat menghayati keindahan.

Minggu, 19 April 2015

Ilmu Budaya Dasar : Manusia & Pemujaan

Manusia & Pemujaan


Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain. Manusia adalah mahluk yang mempunyai kelebihan untuk berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh). Sementara, Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dan kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Apa sebab itu terjadi adalah karena Tuhan menciptakan alam semesta.

Seperti dalam surat A1-Furqon ayat 59 - 60 yang menyatakan,  “Dia yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apa diantara keduanya dalam enam rangkaian masa, kemudian Dia bertahta di atas singgasana-Nya. Dia maha pengasih, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang soal-soal apa yang perlu diketahui.” Selanjutnya ayat 60, “Bila dikatakan kepada mereka, sujudlah kepada Tuhan yang maha pengasih. Tuhan adalah pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan segala perintahnya. Karena itu ketakutan manusia selalu mendampingi hidupnya dan untuk menghilangkan ketakutan itu manusia memuja- Nya.”

Dalam surat Al-Mu‘minum ayat 98 dinyatakan, “Dan aku berlindung kepada-Mu. Ya Tuhanku, dari kehadiran-Nya di dekatku”. Karena itu sangatlah jelas bagi kita semua, bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia, Karena Tuhan pencipta semesta termasuk manusia itu sendiri. Dan penciptaan semesta untuk manusia. Kalau manusia cinta kepada Tuhan, karena Tuhan sungguh maha pengasih lagi maha penyayang. Kecintaan manusia itu dimanifestasikan dalam bentuk sholat.

Dalam surat An-Nur ayat 41 antara lain menyatakan, “apakah engkau tidak tahu bahwasanya Allah itu dipuja oleh segala yang ada di bumi dan di langit...”

Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai macam pemujaan sesuai dengan agama, kepercayaan, kondisi, dan situasi. Sholat di rumah, di mesjid, sembahyang di pura, di candi, di gereja bahkan di tempat-tempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan atau yang dianggap Tuhan.

Pemujaan-pemujaan itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Hal ini berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon dilimpahkan kebijaksanaan, agar ditunjukkan jalan yang benar, mohon ditambahkan segala kekurangan yang ada padanya, dan lain-lain.


Senin, 13 April 2015

Ilmu Budaya Dasar : 3 Unsur Cinta Menurut Sarwono

3 Unsur Cinta Menurut Sarwono

Apakah yang harus dimengerti tentang cinta ? inti pokoknya cinta bersifat timbal balik. Dalam cinta sejati selalu ada kesungguhan utuk membangun hubungan cinta yang ideal dalam mewujudkan kehidupanyang terbaik. Cinta itu sebenarnya praktis, cinta memperbolehkan satu sama lain memperoleh kemajuan dari kesalahan-kesalahannya. Sebagai hukum kodratnya dikatakan bahwa cinta di dalam praktisnya sehari-hari berbeda maknanya bagi seorang pria dan seorang wanita. Bagi seorang pria, cinta itu harus bersifat agresif dan kreati. Sedangkan bagi seorang wanita,cinta seharusnya bersifat represif, membina.

Pengertian cinta dikemukakan oleh Dr. Sarlito W. Sarwono dalam majalah sarinah dengan artikel yang berjudul segitiga cinta. Bukan cinta segitiga. Dikatakannya bahwa cinta ideal memiliki tiga unsur, yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan.

Yang dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, kalau janji dengan dia harus ditepati, atau ada uang sedikit beli oleh-oleh hanya untuk dia. Keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara di gantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan, seperti sayang. Makan-minum dari satu piring-cangkir tanpa rasa risi, pinjam-meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia, dan lain-lain. Kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang, saling mencium, merangkul, dan sebagainya.

Selanjutnya, Dr. Sarlito W. Sarwono juga mengemukakan bahwa tidak semua unsur cinta itu sama kuat. Kadang-kadang, ada yang keterkaitannya sangat kuat, tetapi keintiman atau kemesraannya kurang. Cinta seperti itu mengandung kesetiaan yang amat kuat dan kecemburuannya besar, serta dirasakan oleh pasangannya dingin atau hambar karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan dari kemesraan atau keintiman. Cinta sahabat karib atau saudara sekandung merupakan contoh dari cinta diatas, cinta seperti ini penuh keakraban, tetapi di dalamnya tidak ada gejolak-gejolak mesra, karena orang-orang yang bersangkutan masih lebih setia kepada hal-hal lain daripada partnernya. Ada juga cinta yang diwarnai dengan kemesraan yang sangat menggejolak, tetapi unsur keintiman dan keterikatannya kurang. Cinta seperti ini dinamakan cinta yang pincang.

Lebih berat lagi apabila salah satu unsur cinta itu tidak ada. Sehingga tidak berbentuk segitiga. Cinta yang demikian tidak sempurna dan dapat disebut bukan cinta. Besar-kecilnya cinta bergantung kepada mereka yang saling mencintai, ada yang memiliki cinta besar, ada yang memiliki cinta sedang, dan ada yang memiliki cinta kecil. Cinta besar dimiliki oleh orang dewasa, terutama yang sudah menikah, sehingga segitiga cinta ini dapat mencapai bentuknya yang paling besar. Sedangkan untuk remaja, pada umumnya ukuran cintanya di gambarkan dengan segitiga kecil, apabila cinta remaja ini terus dikembangkan atau dipupuk, akhirnya akan mencapai ukuran sedang.


Daftar Pustaka :


Widyosiswoyo, suparto. (2004). Ilmu Budaya Dasar. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia 

Minggu, 05 April 2015

IBD Yang Dihubungkan Dengan Prosa

IBD (Imu Budaya Dasar) Yang Dihubungkan Dengan Prosa

Istilah prosa itu banyak dan kadang-kadang sering disebut sebagai Narrative fiction, fiction, atau cerita rekaan dapat di definisikan sebagai bentuk cerita yang mempunyai pemeran, peristiwa, dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Di dalam kesusastraan bahasa indonesia kita ada 2 jenis prosa, yaitu prosa lama (dongeng, hikayat, sejarah, epos, dan cerita pelipur lara) dan prosa baru (cerpen, novel, biografi, kisah, dan otobiografi). Pengertian dari prosa lama itu sendiri merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat, sementara prosa baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau budaya Barat.

Disini saya akan mengambil contoh prosa lama (legenda) beserta pelajaran yang bisa kita ambil dari prosa lama (legenda) tersebut. Prosa lama ( legenda) tersebut bertema “Si Malin Kundang”. Legenda ini sudah santer terdengar di telinga kita. Malin Kundang adalah cerita rakyat yang berasal dari provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Legenda Malin Kundang berkisah tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya dan karena itu dikutuk menjadi batu. Sebentuk batu di pantai Air Manis, Padang, konon merupakan sisa-sisa kapal Malin Kundang.

Dari legenda tersebut kita dapat mengambil kesimpulan atau pelajaran bahwa :                                  
1. Tidak boleh durhaka terhadap orang tua
2. Tidak boleh melupakan semua jasa dan kebaikan orang tua
3. Tidak boleh sombong, angkuh dan serakah.
4. Selalu ingat dengan pesan orang tua.
5. Dimanapun berada harus selalu ingat kepada Allah Yang Maha Esa.


Di dalam prosa, adapun nilai-nilai yang di peroleh pembaca adalah prosa memberikan kesenangan, informasi, warisan budaya, serta keseimbangan wawasan.

Senin, 23 Maret 2015

KAITAN MANUSIA DENGAN BUDAYA

Budaya membuat kehidupan manusia menjadi lebih “berwarna”



Manusia dan budaya adalah dua hal yang berkaitan erat satu dengan yang lainnya.  Mengapa demikian ? dikarenakan apapun tindakan yang dilakukan oleh manusia akan menghasilkan sebuah kebudayaan. manusia dengan budaya bisa dikatakan mempunyai hubungan “symbiosis mutualisme”. Karena kehidupan manusia tanpa adanya budaya akan terasa hampa. begitu pula sebaliknya, budaya tidak akan tercipta tanpa adanya manusia.

Hubungan manusia dan kebudayaan memang sudah tidak bisa dipisahkan walau di zaman modern seperti saat ini. Walau kebudayaan tradisional kita sudah jarang diminati oleh para generasi muda karena mungkin sudah di anggap “kuno” akan tetapi kita seharus nya bangga dengan kebudayaan yang kita miliki, karena kebudayaan di negara kita sangat banyak dan beranekaragam. Memang manusia tidak bisa dipisahkan dengan kebudayaan, karena dengan kita mengenal dan mempelajari kebudayaan kita setidak nya bisa mengetahui kebudayaan apa saja yang kita miliki di negeri kita ini. 

“Secara sederhana dapat dikatakan bahwa hubungan antara manusia dengan budayaadalah ketika manusia sebagai perilaku budaya dan budaya tersebut merupakan obyek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia.”

Budaya sendiri tidak bisa diciptakan tanpa pengikut atau orang yang menjalaninya, oleh karena itu budaya memerlukan pengikut atau orang yang menjalani budaya tersebut. budaya adalah suatu yang sistematis, budaya dapat membuat sebuah zaman jadi lebih “berwarna”. karena ada kegunaan budaya yang menjadikan suatu zaman menjadi lebih "berwarna" dan ada juga terciptanya hubungan pencipta dan yang tercipta antara budaya dengan manusia, manusia itu sendiri membutuhkan budaya sebagai sebuah pengatur sikap dan perilaku antar sesama manusia. dengan adanya budaya yang baik dan benar, menciptakan sebuah hidup yang teratur dan sopan santun dalam berhubungan kepada tiap manusia.

Jadi, pada hakekatnya manusia saling membutuhkan, maka dari itu budaya diperlukan untuk menjadikan manusia itu memiliki ciri khas tersendiri dalam hidup. kesimpulannya adalah dalam sebuah budaya memiliki banyak jenis hubungan dengan manusia, dan semuanya sangat erat dan saling berkaitan.





Minggu, 15 Maret 2015

Hakekat Manusia

Tahukah kamu, mengapa manusia disebut dengan makhluk Tuhan yang paling sempurna ?



Menurut saya, manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paling sempurna serta memiliki derajat yang paling tinggi diantara makhluk ciptaan yang lainnya. Mengapa dikatakan mahluk Tuhan yang paling sempurna ???  Karena manusia dalam penciptaan dan pelaksanaan hidupnya dimasukkan unsur hawa nafsu sebagai bahan ujian ketundukan dan ketaatannya kepada Tuhan sekaligus pembeda dengan Malaikat.

Nah, perbedaan lain yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan yang lainnya adalah manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan dan keyakinan untuk memperbaiki hidupnya menjadi lebih baik. Dari yang saya tau, manusia juga pada hakekatnya adalah makhluk sosial, dengan kata lain manusia adalah mahluk yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Maka dari itu kita sebagai mahluk sosial harus saling menghargai dan mengasihi satu sama lain.


Dari yang pernah saya pelajari, Islam juga mempunyai pandangan terhadap hakekat manusia. Menurut al-qur’an, manusia diciptakan Allah dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena itu, kita sebagai manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah Allah berikan. Jadi manusia adalah makhluk yang luar biasa kompleks. Sedemikian sempurna manusia diciptakan oleh sang pencipta. Maka dari itu kita sebagai manusia harus menjadi individu yang berguna terutama untuk diri sendiri dan orang lain.

Minggu, 08 Maret 2015

Mengenal Ilmu Budaya Dasar

Mengenal Ilmu Budaya Dasar

\
Ilmu Budaya Dasar (IBD) atau dalam bahasa inggris di sebut dengan Basic Humanities adalah pengertian dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah antara manusia dan budaya, serta mengembangkan juga wawasan terhadap pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah antara manusia dan budaya.

Seperti yang dituliskan oleh Budi Juliardi, S.H., M.pd. di dalam bukunya: Ilmu budaya dasar merupakan suatu disiplin ilmu yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan. Adapun kajian pokok IBD adalah berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya serta hakikat manusia yang satu.

Ilmu Budaya Dasar (IBD) semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut diri sendiri.
·       
             Kesimpulan:   Ilmu Budaya Dasar (IBD) adalah  sebuah pengetahuan dasar dimana di dalamnya mempelajari serta membahas tentang konsep-konsep yang telah di kembangkan serta mengkaji masalah-masalah antara manusia dan budaya.


Daftar Pustaka
Nugroho, W., & Muchji, A. (1996). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Universitas Gunadarma

Juliardi, Budi. (2014). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Padang: Alfabeta

Jumat, 02 Januari 2015

(Tugas) softskill Ilmu Sosial Dasar

Nama : Ricky Eka Saputra
NPM  : 19314260
Kelas : 1TA04


1.    Sebutkan dan jelaskan menurut tokoh pengertian masyarakat kota dan masyarakat desa !

Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah kumpulan sekian banyak individu kecil atau besar yang terikat oleh satuan, adat ritus atau hukum khas dalam hidup bersama.– J.L. Gillin dan J.P. Gillin mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang tersebar dan memiliki kebiasaan, tradisi,sikap dan perasaan persatuan yang sama– R. Linton seorang ahli antropologi mengemukakan bahwamasyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapatmengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.


Masyarakat harus mempunyai syarat-syarat berikut :
1. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang
2. telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah tertentu
3. adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju pada kepentingan dan tujuan bersama.
Pengertian Masyarakat perkotaan 
Seperti halnya desa, kota juga mempunyai pengertian yang bermacam-macam seperti pendapat beberapa ahli berikut ini:
· Wirth
Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
· Max Weber
Kota menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar lokal.
· Dwigth Sanderson
Kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih.
Dari beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.
Menurut konsep Sosiologik sebagian Jakarta dapat disebut  Kota, karena memang gaya hidupnya yang cenderung bersifat individualistik.


 Pengertian Masyarakat Pedesaan
Yang dimaksud dengan desa menurut :
1.     Sutardjo Kartodikusuma mengemukakan sebagai berikut: Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri.
2.    Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
3.    Sedang menurut Paul H. Landis desa adalah pendudunya kurang dari 2.500 jiwa.
Dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1.     Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
2.    Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
3.    Cara berusaha (ekonomi)adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim,   keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.

Sumber :





2.    Jelaskan pula perbedaan antara masyarakat kota dan masyarakat desa menurut tokoh !

Perbedaan dan ciri-ciri antara Desa dan Kota

Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Menurut Soekanto (1994), per-bedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat gradual.
Kita dapat membedakan antara masyarakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan “berlawanan” pula. Perbedaan ciri antara kedua sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin (1972) sebagai berikut:

Masyarakat Desa :
1).Perilaku homogen (bersama-sama)
2).Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan
3).Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status .
4).Isolasi sosial, sehingga statik
5).Kesatuan dan keutuhan kultural
6).Banyak ritual dan nilai-nilai sakral
7). Kolektivisme

Masyarakat Kota :
1). Perilaku heterogen (masing-masing)
2).Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan
3).Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
4).Mobilitassosial,sehingga dinamik.
5).Kebauran dan diversifikasi kultural
6).Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekular
7).Individualisme

Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam bila dibandingkan hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan (Soekanto, 1994).
Golongan orang-orang tua pada masyarakat pedesaan umumnya memegang peranan penting. Orang akan selalu meminta nasihat kepada mereka apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Nimpoeno (1992) menyatakan bahwa di daerah pedesaan kekuasaan-kekuasaan pada umumnya terpusat pada individu seorang kyai, ajengan, lurah dan sebagainya.

Sumber :




3.   Menurut anda, mengapa saat ini warga desa yang sebagian besar adalah petani kini tak ingin lagi bekerja sebagai petani ?

mengapa saat ini warga desa yang sebagian besar adalah petani kini tak ingin lagi bekerja sebagai petani ?

Dari dulu, sejarah memang tak berpihak pada petani yang memang selalu tercampakkan sepanjang kurun peradaban.

Kekalahan petani inilah yang terus terbawa hingga sekarang. Apalagi di Indonesia, keterpurukan petani ini semakin lengkap. Selain kalah dari alam dan sumber daya manusia, petani juga kalah karena ketiadaan perlindungan oleh negara atau penguasa. “Ini berbeda, misalnya, dengan posisi buruh. Baik di konstitusi  maupun  undang-undang, buruh ada yang mengaturnya. Tapi, untuk petani sama sekali tak ada. Bayangkan saja,  kalau  buruh di PHK ada pesangonnya dan ada lembaga yang melindunginya. Nah, kalau petani gagal panen siapa yang mengganti kerugian dan siapa lembaga yang membantunya,” kata Ketua Dewan Tani Indonesia, Ferry Juliantono.

Kekalahan lain yang kini sudah tampak telanjang di depan mata adalah bangkrutnya kehidupan petani karena terus menyusutnya lahan yang dipunyai. Selama ini publik mengenal petani dengan citra ideal sebagai pemilik lahan. Tapi, bila ditelisik lagi ke pedesaan, kini  hampir sebagian besar petani sudah tak mempunyai tanah. Dan bila masih punya tanah, luasnya juga tinggal sejengkal. Alhasil, istilah petani Indonesia bila ingin diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris bukan lagi sebagai farmer, tapi lebih tepat dengan istilah peasant, yakni sekelompok buruh  yang mempunyai  lahan secuil serta masuk dalam kelompok masyarakat paling bawah. Sosok orang yang berada dalam golongan ini dicitrakan sebagai orang yang kasar, tak beradab, bodoh, dan hanya mempunyai kekuatan finansial yang kecil.


Sumber :