(Tugas) softskill Ilmu
Sosial Dasar
Nama :
Ricky Eka Saputra
NPM :
19314260
Kelas :
1TA04
1. Sebutkan dan jelaskan menurut
tokoh pengertian masyarakat kota dan masyarakat desa !
Pengertian
Masyarakat
Masyarakat adalah kumpulan sekian
banyak individu kecil atau besar yang terikat oleh satuan, adat ritus atau
hukum khas dalam hidup bersama.– J.L. Gillin dan J.P. Gillin mengatakan bahwa
masyarakat adalah kelompok manusia yang tersebar dan memiliki kebiasaan,
tradisi,sikap dan perasaan persatuan yang sama– R. Linton seorang ahli
antropologi mengemukakan bahwamasyarakat adalah setiap kelompok manusia yang
telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu
dapatmengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu
kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
Masyarakat dapat mempunyai arti yang
luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan
hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan,
bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan
dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok
manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa,
golongan dan sebagainya.
Masyarakat harus mempunyai
syarat-syarat berikut :
1. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan
pengumpulan binatang
2. telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah
tertentu
3. adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka
untuk menuju pada kepentingan dan tujuan bersama.
Pengertian Masyarakat
perkotaan
Seperti
halnya desa, kota juga mempunyai pengertian yang bermacam-macam seperti
pendapat beberapa ahli berikut ini:
· Wirth
Kota
adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh
orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
· Max Weber
Kota
menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar
kebutuhan ekonominya dipasar lokal.
· Dwigth Sanderson
Kota
ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih.
Dari
beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar
yang sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan
komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.
Menurut
konsep Sosiologik sebagian Jakarta dapat disebut Kota, karena memang
gaya hidupnya yang cenderung bersifat individualistik.
Pengertian Masyarakat Pedesaan
Yang
dimaksud dengan desa menurut :
1. Sutardjo
Kartodikusuma mengemukakan sebagai berikut: Desa adalah suatu kesatuan hukum
dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri.
2. Menurut Bintaro, desa
merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan
kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan
pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
3. Sedang menurut Paul
H. Landis desa adalah pendudunya kurang dari 2.500 jiwa.
Dengan
ciri-ciri sebagai berikut :
1. Mempunyai pergaulan
hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
2. Ada pertalian
perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
3. Cara berusaha
(ekonomi)adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti :
iklim, keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan
agraris adalah bersifat sambilan.
Sumber :
2. Jelaskan pula perbedaan antara
masyarakat kota dan masyarakat desa menurut tokoh !
Perbedaan dan ciri-ciri antara Desa dan Kota
Dalam
masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural
community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Menurut Soekanto (1994),
per-bedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat
sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa,
pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan
masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat gradual.
Kita
dapat membedakan antara masyarakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing
punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan
fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda,
bahkan kadang-kadang dikatakan “berlawanan” pula. Perbedaan ciri antara kedua
sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin (1972) sebagai
berikut:
Masyarakat Desa :
1).Perilaku homogen
(bersama-sama)
2).Perilaku yang dilandasi
oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan
3).Perilaku yang berorientasi
pada tradisi dan status .
4).Isolasi sosial, sehingga
statik
5).Kesatuan dan keutuhan
kultural
6).Banyak ritual dan
nilai-nilai sakral
7). Kolektivisme
Masyarakat Kota :
1). Perilaku heterogen
(masing-masing)
2).Perilaku yang dilandasi
oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan
3).Perilaku yang
berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
4).Mobilitassosial,sehingga
dinamik.
5).Kebauran dan
diversifikasi kultural
6).Birokrasi fungsional dan
nilai-nilai sekular
7).Individualisme
Warga
suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam
bila dibandingkan hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya.
Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan (Soekanto,
1994).
Golongan
orang-orang tua pada masyarakat pedesaan umumnya memegang peranan penting.
Orang akan selalu meminta nasihat kepada mereka apabila ada kesulitan-kesulitan
yang dihadapi. Nimpoeno (1992) menyatakan bahwa di daerah pedesaan
kekuasaan-kekuasaan pada umumnya terpusat pada individu seorang kyai, ajengan,
lurah dan sebagainya.
Sumber :
3. Menurut anda, mengapa saat ini warga
desa yang sebagian besar adalah petani kini tak ingin lagi bekerja sebagai
petani ?
mengapa saat ini
warga desa yang sebagian besar adalah petani kini tak ingin lagi bekerja
sebagai petani ?
Dari dulu, sejarah memang tak berpihak
pada petani yang memang selalu tercampakkan sepanjang kurun peradaban.
Kekalahan petani inilah yang terus
terbawa hingga sekarang. Apalagi di Indonesia, keterpurukan petani ini semakin
lengkap. Selain kalah dari alam dan sumber daya manusia, petani juga kalah
karena ketiadaan perlindungan oleh negara atau penguasa. “Ini berbeda, misalnya, dengan posisi buruh. Baik
di konstitusi maupun undang-undang, buruh ada yang
mengaturnya. Tapi, untuk petani sama sekali tak ada. Bayangkan saja,
kalau buruh di PHK ada pesangonnya dan ada lembaga yang melindunginya.
Nah, kalau petani gagal panen siapa yang mengganti kerugian dan siapa lembaga
yang membantunya,” kata Ketua Dewan Tani Indonesia, Ferry Juliantono.
Kekalahan lain yang kini sudah tampak
telanjang di depan mata adalah bangkrutnya kehidupan petani karena terus
menyusutnya lahan yang dipunyai. Selama ini publik mengenal petani dengan citra
ideal sebagai pemilik lahan. Tapi, bila ditelisik lagi ke pedesaan, kini
hampir sebagian besar petani sudah tak mempunyai tanah. Dan bila masih punya
tanah, luasnya juga tinggal sejengkal. Alhasil, istilah petani Indonesia bila
ingin diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris bukan lagi sebagai farmer, tapi
lebih tepat dengan istilah peasant, yakni sekelompok buruh
yang mempunyai lahan secuil serta masuk dalam kelompok masyarakat paling
bawah. Sosok orang yang berada dalam golongan ini dicitrakan sebagai orang yang
kasar, tak beradab, bodoh, dan hanya mempunyai kekuatan finansial yang kecil.
Sumber :