Senin, 29 Juni 2015

"pemahaman yang saya dapat setelah mempelajari IBD selama satu semester"

ISD (ilmu budaya dasar) ??? ya, saya sedikit rancu dengan mata kuliah yang di berikan oleh pihak kampus ini, karena hanya mata kuliah ini yang sebulan sekali tatap muka dengan dosen nya, apalagi dengan tugas-tugasnya yang diberi tiap minggunya. Saya sempat bingung dan bertanya-tanya, “pentingkah mata kuliah ini ?”. karena menurut saya tugas-tugasnya sama sekali tidak ada hubungan nya dengan jurusan yang saya pilih di kampus ini. Namun, sebagai mahasiswa yang baik yaa mau tidak mau, suka tidak suka saya harus mengikuti mata kuliah yang telah di sediakan oleh pihak kampus ini.

Di pertemuan tatap muka pertama membahas  tentang apa itu Ilmu Budaya Dasar dan Konsep si Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan. Baru dilihat dari tema bahasannya saja sudah terdengar ‘sangat’ membosankan, akan tetapi lagi-lagi saya katakan bahwa sebagai mahasiswa yang baik sudah seharusnya untuk memperhatikan materi yang diberikan dosen. Nah,untuk  Pertemuan-pertemuan selanjutnya, mulai membahas tentang hubungan manusia dengan kebudayaan, keindahan, cinta kasih, penderitaan, keadilan, pandangan hidup dan yang terakhir di pelajari yaitu tanggung jawab dan harapan. Dan akhirnyaaaaaa materi-materi bahasan tersebut ternyata mampu menarik perhatian dan minat saya terhadap mata kuliah tersebut. Selain itu, saya pun mulai paham dan mengerti akan tujuan adanya mata kuliah ini.

Nah, dari sekian banyak materi- materi yang ada. Materi yang menurut saya paling menarik perhatian dan minat saya terhadap mata kuliah IBD ini adalah materi tentang Manusia dan Pandangan Hidup dan Manusia, Tanggung jawab, dan Harapan. Mengapa demikian ? karena pada saat materi itu disampaikan oleh dosen, saya merasa ada suatu ‘acuan’dan ‘motivasi’ untuk diri saya yang mengingatkan tentang tujuan hidup saya ke depan nya.  Karena sebelum mempelajari Ilmu Budaya Dasar ini, saya sangat acuh terhadap tujuan hidup saya, karena yang ada dalam pikiran saya hanya apa yang terjadi pada hari ini saja dan saja tidak memikirkan untuk esok hari. Saya berfikiran bahwa esok hari adalah sebuah misteri sehigga saya tidak usah susah payah untuk memikirkan nya.

Saya tidak pernah memikirkan tentang pandangan hidup saya, tujuan hidup saya, dan juga harapan untuk hidup saya di kemudian hari. Namun setelah saya mempelajari IBD ini, saya mulai sadar dan memikirkan pandangan hidup, serta harapan saya untuk kedapan nya. Jika sebelumnya sehari-hari saya hanya bangun pagi, bersiap dan berangkat ke kampus, belajar di kelas, pulang ke rumah, mengerjakan tugas kuliah, lalu tidur, dan begitu seterusnya. namun sekarang ketika saya  terbangun dari tidur saya, hal pertama yang saya pikirkan adalah apa yang harus saya lakukan hari ini, sehingga  semua harapan dan cita-cita saya bisa tercapai di kemudian hari.

Saya merasa kehidupan saya lebih bermanfaat saat ini karena saya telah memiliki tujuan hidup yang jelas dan saya akan terus berusaha untuk merealisasikan harapan-harapan hidup yang telah saya buat. Tujuan dan harapan hidup saya itulah yang akan menjaga saya untuk tetap berada pada jalur yang benar dan baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar