Manusia & Pemujaan
Manusia
adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah
ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.
Manusia adalah mahluk yang mempunyai kelebihan untuk berfikir, dan manusia
adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh). Sementara, Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang
diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak
dapat dipisahkan dan kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada
Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Apa sebab itu
terjadi adalah karena Tuhan menciptakan alam semesta.
Seperti dalam surat
A1-Furqon ayat 59 - 60 yang menyatakan,
“Dia yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apa diantara keduanya dalam
enam rangkaian masa, kemudian Dia bertahta di atas singgasana-Nya. Dia maha
pengasih, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang soal-soal apa yang perlu
diketahui.” Selanjutnya ayat 60, “Bila
dikatakan kepada mereka, sujudlah kepada Tuhan yang maha pengasih. Tuhan adalah
pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan
segala perintahnya. Karena itu ketakutan manusia selalu mendampingi hidupnya
dan untuk menghilangkan ketakutan itu manusia memuja- Nya.”
Dalam surat
Al-Mu‘minum ayat 98 dinyatakan, “Dan aku
berlindung kepada-Mu. Ya Tuhanku, dari kehadiran-Nya di dekatku”. Karena
itu sangatlah jelas bagi kita semua, bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah bagian
hidup manusia, Karena Tuhan pencipta semesta termasuk manusia itu sendiri. Dan
penciptaan semesta untuk manusia. Kalau manusia cinta
kepada Tuhan, karena Tuhan sungguh maha pengasih lagi maha penyayang. Kecintaan
manusia itu dimanifestasikan dalam bentuk sholat.
Dalam surat An-Nur
ayat 41 antara lain menyatakan, “apakah
engkau tidak tahu bahwasanya Allah itu dipuja oleh segala yang ada di bumi dan
di langit...”
Dalam kehidupan
manusia terdapat berbagai macam pemujaan sesuai dengan agama, kepercayaan,
kondisi, dan situasi. Sholat di rumah, di mesjid, sembahyang di pura, di candi,
di gereja bahkan di tempat-tempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan
dari pemujaan kepada Tuhan atau yang dianggap Tuhan.
Pemujaan-pemujaan itu
sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Hal ini berarti
manusia mohon ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon dilimpahkan
kebijaksanaan, agar ditunjukkan jalan yang benar, mohon ditambahkan segala
kekurangan yang ada padanya, dan lain-lain.